Setelah menunggu
hampir satu tahun sejak dicanangkan pada Setember 2012, mobil murah ramah
lingkungan (Low Cost Green Car/LCGC) akhirnya secara resmi diluncurkan. Dan tak
tanggung-tanggung berbagai produsen mobil ternama ikut ambil bagian dalam
persaingan menghasilkan dan memasarkan mobil yang di banderol kurang dari 100
Juta Rupiah ini.
Toyota, sebagai
salah satu produsen mobil ternama di dunia pun tak mau ketinggalan dalam
meramaikan persaingan mobil murah di Indonesia. Lewat kolaborasinya dengan
Astra Internasional sebagai Agen Tunggal Pemegang Merek Toyota di Indonesia,
mereka menciptakan sebuah konsep mobil murah ramah lingkungan dan diberi nama
Toyota Agya.
Toyota Agya ysng
merupakan hasil desain dari desainer tanah air, Mark Widjaya, direncakanan akan
hadir dalam tiga varian yaitu TRD-S, High Grade (G), dan Medium Grade (E).
Mobil yang dirancang layaknya city car ini memiliki panjang 3.580 mm dengan
lebar 1.600 mm dan tinggi 1.510 mm. Toyota Agya ini akan diproduksi dengan dua
jenis transmisi yaitu manual dan automatic.sedangkan untuk pilihan warna
sendiri, Toyota Agya akan ditampilkan dengan berbagai warna mulai dari Putih,
silver, hitam, biru muda, dan biru tua.
Nah, pada postingan
kali ini kita akan mencoba melihat Toyota Agya dari sisi strategi pemasarannnya,
yang dikenal dengan STP (Segmentasi, Targetting, dan Positioning). tentu
sebagian pembaca sudah tau ketiga rumus tersebut. Oke, tidak perlu terlalu
banyak basa-basi langsung aja kita mulai, hehehe
Segmentasi
Kita semua
menyadari tidak ada perusahaan yang bisa memenuhi seluruh kebutuhan pasar, oleh
karena itu perlu adanya segmentasi untuk memtakan pasar. Segementasi yaitu
suatu proses dimana perusahaan membagi atau mengumpulkan sekelompok pelanggan
berdasarkan kesamaan perilaku atau kebutuhan.
Segemntasi bisa
berdasarkan geografis atau letak wilayah pemasaran, dalam hal ini Toyota Agya
memetakan produknya untuk masyarakat perkotaan lewat konsep mobil citycar.
Selain berdasarkan geografis, segmentasi juga bisa dibagi berdasarkan demografis
pasar, salah satu konsep segmentasi berdasarkan demografi yaitu melihat tingkat
pendapatan konsumen. Dengan harga jual pada kisaran 90 – 120 juta Rupiah, sudah
jelas terlihat bahwa Toyota Agya menyasar kelompok segmen dengan tingkat
pendapatan menengah.
Targetting
Targetting
Setelah memetakan
pasar berdasarkan karakteristik yang sama, langkah yang dilakukan selanjutnya
yaitu memilih target pasar mereka atau yang biasa disebut dengan istilah
Targetting. Target pasar Toyota Agya sendiri masyarakat kelas menengah yang
biasanya menggunakan motor atau para eksekutif-eksekuti muda serta guru sekolah yang selama ini merupakan pangsa pasar dari mobil second. Selain itu instansi-instansi serta perusahaan-perusahaan swasta yang baru berkembang juga akan ikut mempertimbangkan penggunaan mobil Toyota Agya sebagai alternatif mobil operasional mereka. Dengan harga Agya
yang mencapai Rp 99 juta-Rp 120 juta, maka masyarakat yang biasanya membeli
mobil bekas atau membeli motor akan beralih pada Agya. Selain alasan harga, alasan kenyamanan serta spesifikasi mobil
yang sesuai untuk perkotaan akan menjadi alasan masyarakat untuk memilih Agya.
Positioning
Posotioning yaitu
menetapkan suatu keunggulan produk yang menjadi pembeda dibanding produk pesaing
lain. Sebagai mobil keluaran Toyota, dengan brand image yang sudah mendunia dan
terkesan bukan abal-abal, Toyota Agya mencoba memposisikan diri sebagai mobil
murah ramah lingkungan tapi tidak murahan, karena dilengkapi fitur-fitur dan
komponen produksi Toyota yang sudah teruji kehandalannya.
Suryadi Samudra
Magister Manajemen Universitas Tadulako
Angkatan 2013/2014
Angkatan 2013/2014
2 comments:
Murah + Keren.. (y)
oh, pastinya.. Kalau mau, nanti saya belikan, Titip nama dan alamat aja.. hehhe
Post a Comment